Sunday, May 30, 2010

Fatwa dari hati


Daripada al-Nawwas ibn Sam'aan r.a. daripada Nabi SAW baginda bersabda:

"Kebajikan itu ialah keelokan budi pekerti dan dosa itu ialah apa yang tergetar dalam dirimu dan engkau benci orang lain mengetahuinya."
Hadis riwayat al-lmam Muslim.

Dan daripada Waabisoh ibn Ma'bad r.a. beliau berkata: Aku telah menemui Rasulullah SAW lalu
Baginda bersabda:

Engkau datang mahu bertanya tentang kebajikan? Aku berkata: Ya. Baginda bersabda: Mintalah fatwa dari hatimu. Kebajikan itu ialah suatu perkara yang diri dan hati merasa tenang tenteram terhadapnya, dan dosa itu itu ialah suatu perkara yang tergetar dalam dirimu dan teragak-agak di hati, sekalipun ada orang yang memberikan fatwa kepadamu dan mereka memberikan fatwa kepadamu.

Hadis Hasan riwayat al-lmam Ahmad dan al-Daarimie dengan isnad yang baik.

Pengajaran hadis:

Kebajikan atau kebaikan ialah perkara yang hati seorang mukmin merasa tenang dan baik, sedangkan kejahatan atau dosa pula ialah apa yang hatinya merasa keluh kesah, gementar dan merasa takut kalau-kalau diketahui oleh manusia.

Seorang mukmin, dengan firasat hatinya boleh menduga baik buruk sesuatu perkara. Walau apapun pandangan orang lain, dia lebih berhak membuat pendirian berdasarkan iman dan firasatnya.

Namun perasaan dan firasatnya itu tidak boleh bertukar menjadi hukum syara' atau fatwa yang memestikan orang lain mengikutinya. la hanya boleh digunakan untuk dirinya sendiri.
Kebaikan atau kebajikan yang diberikan kelonggaran untuk kita meminta fatwa hati ialah kebajikan yang masih kesamaran, adapun yang memang sudah ada nas yang jelas, maka ia mesti dianggap kebaikan biarpun hati berat menerimanya.

Demikian juga keburukan yang sudah ada nas yang jelas, ia tidak boleh dipertikaikan atau ditakwil lagi berdasarkan perasaan dan firasat hati.

Perasaan hati hanya boleh dipakai apabila selari dengan kaedah hukum syara' dan selagimana tidak bercanggah dengan hukum hakam agama.

Sunday, May 23, 2010


S Y U K U R bukan hanya dengan ucapan semata-mata...

Sunday, May 16, 2010


Kepada semua pendidik...
tidak semestinya guru...
Jazakillah atas tunjuk ajar dan nasihat kalian.
ilmu dan pengalaman yang dikongsikan bersama
merupakan bekalan yang sangat bernilai
bagi menempuh hari-hari yang mendatang.
-SELAMAT HARI MURABBI-


Sunday, May 2, 2010

Tepat pada masanya sahibahku...
Tika diriku terasa kering dan tidak bermaya...
Satu pesanan ringkas ku terima.

"Duhai sahibahku yang dikasihi kerana Allah

Ya Allah gerakkan sahibah ku ini hingga keletihan letih mengikutnya
Kebosanan bosan menemaninya,
Kefuturan futur dengannya
Tinggikan himmahnya
Dan semarakkan iradahnya
Jadikan dia hambaMu yang mencintai yang Engkau cintai,
Membenci yang Engkau benci
Pimpinlah dia ke jalan yang membawanya mencintaiMu
Teguhkanlah hati-hati kami ya Allah
Cukupkanlah kami dengan diriMu sebagai penolong dan sandaran kami…"
-pesanan dari ijlal mohd diah-

Thursday, April 8, 2010


Akhirnya tamat peperiksaan bagi sem 2 09/10... Walaupun peperiksaan tamat peperiksaan seharian kita tak pernah tamat sehinggalah pada hari penentuan samada kita jadi ahli neraka ataupun syurga...

Hari pendaftaran dan orentasi umpama hari kelahiran baru mengenal suasana sekeliling...
Pembelajaran dalam kelas umpama bekalan pengetahuan untuk menghadapi hari yang mendatang...
Kuiz dan latihan setiap minggu umpama cabaran dan dugaan harian...
Kenangan manis umpama penawar andai cedera di tengah perjalanan...
Kenangan pahit umpama peringatan tika alpa dalam kehidupan...
Kelas-kelas tambahan umpama amalan-amalan sunat yang memperbaiki yang fardhu...
'CAM' umpama saham pahala di hari perhitungan...
'AGD' umpama suatu majlis ulang tayang semua perilaku kita sewaktu hayat...
Slip peperiksaan umpama kematian yang perlu dirasai oleh semua Bani Adam....
Peperiksaan umpama hari perhitungan...
Kita menjawabnya secara berseorangan tanpa bantuan...
Kita ditanya habis-habisan tiada satupun yang tertinggal...
Yang tidak dapat sembunyi dari pengetahuan Al- Basir...
Pada waktu itu juga kita semua jawapan kita disemak...
Menunggu keputusan peperiksaan yang mendebarkan...
Ketenangan bagi golongan kanan...
Keperitan bagi golongan kiri...
Keputusannya hanya dua lulus atau gagal...
SYURGA atau NERAKA keputusan kita?...

Saturday, March 27, 2010

Yahoomail:Lelaki Tanpa Hati

Perkongsian dari mail yang diterima beberapa hari yang lepas dari

Yang terhormat Ustadz Hassan al-Banna,


Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Apakah anda pernah mendengar tentang lelaki tanpa hati?. Maaf, jika hati yang dimaksud adalah salah satu anggota tubuh dari daging yang berwarna merah, yang menarik dan melepaskan darahnya, tentu saja lelaki itu memilikinya. Yang dengannya dia dapat hidup dan menjalani kehidupannya. Akan tetapi hati yang bersemangat, kuat dan hidup, sayang sekali dia tidak memilikinya.

Dia mengetahui kebaikan meskipun kecil, dia juga mengetahui tempat-tempat keburukan meskipun samar-samar.

Seringkali dia merasa benar jika membaca perilaku seseorang dari wajahnya dan dia juga dapat memberi isyarat akan hal itu. Akan tetapi, dia tidak memiliki hati. Jika bertemu dengan teman lamanya yang tidak bersua, dia menyalaminya dan menggenggam tangannya dengan kuat, bahkan memeluknya. Namun, hatinya tetap beku, sama sekali tidak terpengaruh, Dia memberi nasihat kepada orang lain, "Jadilah kalian begini dan jadilah kalian begitu", serta menyebutkan berbagai dalil dan alasan, namun hatinya semakin keras dan tidak terpengaruh.

Dia tersenyum kala menerima berita gembira. Dia juga mengenyitkan dahi saat menerima berita duka. Akan tetapi, kegembiraan dan kesedihannya hanyalah reaksi alami, sedangkan hatinya tetap diam dan tidak tergoncang.

Dia menyatakan cinta dan benci kepada seseorang. Ketika melihat hatinya, hatinya tetap diam tanpa memberi penjelasan.

Dia berdiri menunaikan salat dan berusaha kusyuk, membaca al-Quran dan berusaha memusatkan perhatiannya. Ketika menunaikan solat, membaca bacaan salat dengan nada-nadanya, sehngga orang-orang pun berkata, "Dia tipe orang yang kusyuk". Akan tetapi, ketika meraba hatinya, dia mendapatinya tuli dan tidak kusyuk, walaupun memahami apa yang dibaca.

Ini adalah gambaran yang sebenarnya terjadi pada hati lelaki tersebut. Saya tidak melebih-lebihkan atau menguranginya. Menurut anda, apakah anda dapat mengatakan bahwa hatinya sama seperti hati orang lain pada umumnya?.

Saya dianugerahi akal, tetapi hati saya hilang. Saya merasakan fikiran saya menyala-nyala, bekerja, hidup dan menunjukkan keberadaannya. Akan tetapi, ketika saya ingin merasakan hal itu pada hati saya, sama sekali tidak menemukannya. Saat ini, anda telah mendengar tentang seorang lelaki yang tidak memiliki hati.

Dia adalah seorang pemuda yang membaiat anda dan anda mengambil sumpah setia darinya. Apakah anda rela seorang tentera anda hidup tanpa hati? Apakah anda dapat membantu menghidupkan hatinya agar bergerak dan merasakan apa yang diucapkan oleh lisannya.

Ini adalah penyakit salah seorang tentera Anda yang akan membuat Anda sedih jika mengetahuinya. Oleh kerana itu, saya tidak menyebutkan namanya, hingga saya memberitahu Anda akan kesembuhannya.

dan ini jawapan daripada Al Imam As Syahid Hassan al-Banna

Imam al Banna menulis,

Saudaraku.

Wa'alakumussalam warahmatullahi wabarakatuh

Saya telah membaca surat mu dan sangat terpengaruh oleh kejujuran bahasamu, keindahan keberanianmu, lembutnya kesedaranmu, dan hidupnya hatimu

Saudaraku, engkau bukan orang yang hatinya mati seperti yang engkau hina. Akan tetapi engkau adalah orang yang perasaanya tajam, jiwanya bersih, dan nuraninya lembut. Seandainya tidak bersifat demikian, tentulah engkau tidak menuduh dirimu dan tidak engkau ingkari perasaanmu. Akan tetapi besarnya semangat dan jauhnya tujuan, membuatkanmu menganggap kecil urusanmu yang besar dan engkau mengharapkan tambahan untuknya. Tidak ada masalah dalam hal itu dan memang itu harus terjadi.

Saya merasakan apa yang engkau kira, saya berjalan sebagaimana engkau berjalan dan saya akan berusaha mengajukan beberapa nasihat. Jika nasihat-nasihat tersebut bermanfaat bagimu dan dengan melaksanakannya engkau lihat dapat menghapus dahaga serta mengobati sakitmu, maka alhamdulillah, atas taufikNya. Namun jika tidak demikian, maka saya senang untuk bertemu denganmu agar kita saling bekerjasama untuk mendiagnosa penyakit dan menentukan obatnya.

Berteman dengan orang-orang khusyu' yang selalu merenung, berbaur dengan orang yang selalu berfikir dan menyendiri, dekat dengan orang-orang yang bertakwa dan soleh yang dari mereka terpancar hikmah dan dari wajah mereka terpancar cahaya, dan hati mereka bertambah dengan makrifat ( dan jumlah mereka adalah sedikit ) adalah obat yg manjur. Berusahalah berteman dengan orang-orang seperti mereka, selalu bersama mereka, kembali kepada mereka, dan engkau sambung ruhmu dengan ruh mereka, jiwamu dengan jiwa mereka serta engkau habiskann kebanyakan waktu kosongmu bersama mereka. Hati-hatilah dari orang yang 'mengaku-ngaku' . Carilah orang yang kondisinya membuatkan kamu bangkit, perbuatannya membawamu berbuat baik dan jika engaku melihatnya maka engkau mengingat Allah.

Berteman dengan orang-orang seperti ini adalah salah satu obat yg paling manjur, kerana watak manusia sering mencuri, sehingga hatinya terpengaruh oleh hati dan jiwa pun mengambil dari jiwa. Oleh kerana itu, berusahalah untuk menemukan jiwa-jiwa yang soleh sebagai teman

Saudaraku, berfikir, berzikir di waktu-waktu yang bersih, menyendiri, bermunajat, merenungi alam yang indah serta menakjubkan, menggali rahsia keindahan dan keagungan dari alam, meneliti dengan hati dan berzikir dengan lisan tentang pengaruh keagungan yang mencengangkan serta hikmah yang agung ini, termasuk hal yang memberi kehidupan kepada hati dan menyinari pojok-pojok kalbu dengan keimanan dan keyakinan.

Allah swt berfirman

"Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal" (Ali 'Imran [3] : 190 )

Saudaraku, selanjutnya berfikir tentang masyarakat, melihat berbagai penderitaan, kebahagiaan, kesulitan dan kemakmuran, serta menjenguk orang yang sakit, menghibur orang-orang yang tertimpa bencana dan mengenali sebab-sebab kesengsaraan yang berupa pembangkangan, kekafiran, kezaliman, pelanggaran, sikap mementingkan diri sendiri, egois, terpedaya oleh hal-hal yang semu, semua ini merupakan sentuhan bagi dawai-dawai hati yang menyatukan cerai berainya dan menghidupkannya dari kematian. Maka berusahalah agar keberadaanmu menjadi penghibur bagi orang-orang yang sengsara dan tertimpa bencana. Tidak ada hal yang pengaruhnya lebih kuat terhadap perasaan dari berbuat baik kepada orang-orang yang sangat-sangat membutuhkan, membantu orang-orang yang teraniaya atau membagi rasa dengan orang yang susah dan sedih.

Saudaraku, hati ada di tangan Allah. Dia mengubahnya sesuai dengan kehendaknya. Oleh kerana itu, bersungguh-sungguhlah dalam berdoa, agar Dia memberikan kehidupan kepada hatimu, membuka dadamu dengan iman dan melimpahkan keyakinan kepadamu sebaga anugerah serta nikmat dariNya. Berdoalah di wakti-waktu mustajab dan waktu-waktu sahur. Kerana doa di waktu sahur adalah anak panah yang meluncur yang tidak berhenti hingga sampai ke 'Arsy. Saya tidak meragukan keikhlasanmu dalam mencapai tujuan dan kejujuran dalam pengakuanmu.

Allah berfirman,

"Sesungguhnya Allah hanya menerima (korban) dari orang-orang yang bertakwa " (Al Maaidah [5] : 27)

Saudaramu, Hasan al-Banna

Petikan daripada buku Menjadi Hamba Rabbani ; Dr Majdi Hilali terbitan Maghfirah pustaka.

Tuesday, March 23, 2010

Young before Old


Ya Allah...
Kini telah 20 tahun daku bernafas menyedut oksigen yang tak pernah Engkau berkira...
20 tahun daku pejam celik Engkau beri peluang untukku terus berada di atas muka bumi...
20 tahun daku melayari perjalanan yang Engkau telah catatkan untukku di lauh mahfuz.
20 tahun Engkau memberi pinjam jasad ini kepadaku, tapi Engkau jualah yang berkuasa atas diriku...

Islam dan Iman...
Kekuatan dan kesihatan...
Jasad dan jiwa...
segalanya kepunyaan Engkau.
Tidak cukup air lautan untukku coretkan rahmat dan kasih sayangMu Ya Allah...

Adakah daku berpeluang untuk hidup lagi esok hari mahupun sekejap lagi ??? Hanya Allah sahaja yang Mengetahuinya...

Ya Allah...
Jika Engkau memerintahkan malaikat maut mengambil nyawaku... biarlah ketika itu daku dalam Islam dan Iman... daku tidak sanggup untuk menghuni neraka... tapi adakah daku layak untuk turut serta dalam syurga...?

Friday, March 19, 2010

Amat mengharapkan doa dari teman seperjuangan.